Iklan dan Kekerasan Simbolik
Selasa, 23 Oktober 2012 | 22.44 | 0 wink
By: Endah Murwani
Tanpa
kita sadari setiap hari kita terkena terpaan iklan baik yang di sengaja maupun
tidak sengaja. Iklan sendiri tampil melalui berbagai media di era globalisasi,
tidak hanya menampilkan iklan yang bersifat persuasif namun iklan juga di
sebut-sebut sebagai baromter dimana keberadaanya
selalu menjadi titik penentu timbulnya sebuah nilai yang tercipta di
masyarakat. Hampir semua media, iklan, dll
tersusun dari tanda dan simbol.
·
Pengesahan
fungsi nilai
Iklan
tidak hanya sekedar, iklan berpengaruh dalam membantuk sistem nilai, gaya hidup
maupun selera tertentu.
·
Pollay
membagi fungsi komunikasi iklan menjadi 2:
1.
Fungsi
informasional (iklan memberitahukan kepada konsumen tentang karakteristik
produk)
2.
Fungsi
transformasional (iklan berusaha untuk mengubah siskap-sikap yang dimiliki oleh
konsumen terhadap merek, pola-pola belanja, gaya hidup, teknik-teknik mencapai
kesuksesan)
Menurut Baudrilland, iklan tidak berdiri sendiri. Iklan
merupakan kumpulan atau susunan tanda yang akan menggambarkan sesuatu pesan.
Iklan memproduksi pesan yang menjadi citra dari sesuatu.
Iklan dalam konteks pemikiran ilmuan sosial :
·
Barthes menganalisa iklan sebagaimana layaknya seorang ahli
linguistik dan barthes sangat tertarik membongkar makna dalam pesan-pesan yang
di sampaikan lewat image maupun dalam media dan fenomena sosial lainnya. Pesan-pesan
tersebut dapat di reproduksi kembali oleh media menggunakan semiotik analisis
Memahami iklan dengan konsep kekerasan simbolik bordieu
·
Seluruh tindakan pedagogis (tindakan dapat mempengaruhi
generasi dengan menanamkan kepada orang lain) dapat di lakukan dimana saja dan
kapan saja. Biasanya yang bermakna buruk dapat di simpulkan sebagai kekerasan
simbolik. Kekerasan simbolik timbul karena orang tersebut mematuhi apa yang
kebanyakan orang dominan yakini dan kita tenggelam dalam pengaruh.
Kekerasan simbolik pada iklan bisa saja terjadi, kita dapat
mengikuti apa yang dikatakan iklan dan menganggap bahwa hal tersebut hal yang
normal. Area iklan tidak hanya menjadi ajang konsentrasi image simbolik yang
ingin pasarkan namun juga image simbolik sosial.
Label: by : Endah Murwani