Owner Link Archieve
Kapita Selekta FIKOM
Pencitraan Media
Selasa, 25 September 2012 | 08.53 | 0 wink

By: Maman Suherman




Dalam media, terdapat banyak proses yang disengaja yang bertujuan untuk membentuk dan mengarahkan pikiran maupun perasaan penonton. Beberapa diantaranya:

1. Agenda setting- proses pencitraan yang dibentuk oleh media (secara sengaja)

2. Dramatisasi- proses hiperbola yang berkonotasi seperti membohongi penonton dengan memainkan perasaan, dimana suatu peristiwa menjadi mengesankan atau mengharukan.

Dewasa ini, media massa sudah tidak lagi mementingkan kualitas produknya. Hati nurani sudah lagi tidak ada saat setiap stasiun TV hanya mengejar rating, sehingga banyak berita yang dimanipulasi. Begitu pula dengan media massa. Fokus yang hanya ekonomi semata membuat media massa menjadi lupa dan buta sehingga mereka berlaku semena-mena tanpa mengetahui akibat yang ditimbulkan.

Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam Fakultas Ilmu komunikasi yang dibagi menjadi 3 jurusa:
- PR (Public Relation): seorang PR tidak selayaknya menyebarkan kebohongan publik. Segala sesuatu atau perkataan yang dikeluarkan dari mulut seorang PR haruslah jujur dan tidak merugikan pihak lain.
- Jusrnalistik: jangan bohong terhadap pemberitaan kasus, semua harus berdasarkan fakta dan data yang jelas. Karena pelabelan atau pemberitaan yang salah terhadap pihak tertentu dapat berakibat buruk terhadap kejiwaan seseorang. Contohnya seperti kasus seorang wanita yang nekad bunuh diri karena dikatakan pelacur oleh sebuah media, yang padahal perempuan tersebut bukanlah pelacur.
 - Advertising: Dalam promosi harus jujur mengenai produk, jangan membohongi konsumen. Iklankan produk sesuai dengan kualitas produk tersebut, karena sebuah produk yang baik pasti akan dapan mengiklankan dirinya sendiri. Apabila ada kualitas, konsumen juga pasti akan tertarik dengan produk tersebut.


Proses pembuatan iklan/jurnalis:
1. Temukan ide, kemudian jangan lupa data (merupakan hal yang penting)
data biasa diambil dari observasi- jangan bohong.

2. Data: - konfirmasi à langsung ke narasumber/ langsung eksperimen
-                                        =  verifikasi
 Alasan banyak berita yg salah/bohong: malas konfirmasi/sembarangan karena dikejar deadline.

3. Proses pilih sisi – memilih sisi atau pihak mana yang akan dibela, berpihak kepada siapa. Media massa harus berpihak pada public, apakah berita/produk tersebut berguna bagi public.
Televisi sebagai milik public harus berpihak pada public. Tidak boleh dipakai untuk kepentingan pribadi, politik atau kampanye; meskipun pada kenyataanya masih banyak kampanye yang dilakukan secara terang-terangan. Selain itu, banyak stasiun TV yang tidak sempat disensor acaranya, karena kejar tayang, sehingga memalsukan nomor sensor. Juga tidak ada lagi verifikasi dan konfirmasi.

Di Indonesia, rating dapat dibeli. Begitu pula penyensoran tidak lagi menjadi hal yang penting. Hal ini karena lemahnya hukum yang berlaku di Indonesia. Titik lemah KPI: yang dihukum lembaga penyiaran. Meskipun Indonesia merupakan negara demokrasi, namun seharusnya tetap ada hukum-hukum yang membatasi demokrasi tersebut. 

Dalam menyiarkan atau memuat sebuah berita atau cerita dalam media massa, hati nurani kita perlu digunakan, agar tidak ada pihak yang dirugikan dan terluka.

Beberapa istilah dalam jurnalistik:
- Off the record- tidak boleh dimuat. 
- Not for attribution- kutip semua tp sumber anonym. Tanggung jawab orang yang mengutip/wartawan.





Label:


Older Post | Newer Post
Hello!
Photobucket
Selamat datang di blog kami!

Kelompok kami terdiri dari :
* Lisa Juliana
* Olivia Oktora
* Loudia Levina
* Wina Nuari
* Dea Claudia
* Kezia Vinisa Rachel
* Friska Rensia
* Reynault

Blog ini akan diisi dengan berbagai
materi yang kami dapat selama
perkuliahan Kapita Selekta.


Walkie Talkie
Place Shoutmix here :D
Width : 200

Big Thanks
Skin By Cikin
Edited By Lisa Juliana.